Menurut pandangan Islam, alam ruh atau dunia halus dibagi tiga, yaitu
1) alam Malaikat,
2) Alam arwah manusia, termasuk hewan dan
3) alam jin.
Alam
Malaikat hanya diketahui dan dikendalikan oleh Allah. Pernah Rasulullah
merasa rindu dengan Jibril, lalu ketika Jibril datang belau bertanya
"Wahai Jibril mengapa engkau tidak mengunjungiku lebih sering?". lalu
turunlah ayat "Dan tidak lah ia (Jibril) turun kecuali atas perintah
Tuhanmu" (Q.S. Maryam : 64). (H.R. Bukhari). Ini menunjukkan bahwa
manusia tidak bisa mengendalikan alam malaikat. Demikian juga, ketika
arwah manusia meninggalkan jasadnya, hanya Allah yang tahu bagaimana dan
dimana ia berada.
Ada pendapat yang mengatakan arwah nabi-nabi
dan syuhada' ada di kuburan mereka. Ada pendapat yang mengatakan bahwa
arwah manusia dikumpulkan Allah dalam wadah-wadah yang digantungkan di
Arsy (H.R. Muslim). Ada juga riwayat yang mengatakan bahwa arwah manusia
yang masih menanggung hutang akan melayang-layang. Ini semuanya
menunjukkan bahwa arwah manusia juga hanya Allah yang menguasainya dan
manusia tidak mempunyai kekuatan untuk bisa menembus alam mereka.
Syeh
Athiyah Shaqr (Ulama Azhar) menyimpulkan bahwa mendatangkan arwah
leluhur, atau kemasukan arwah leluhur adalah ulah jin, karena hanya alam
ini yang bisa berkomunikasi dengan manusia. Kemudian alam jin. Banyak
kisah yang menceritakan kemampuan manusia menguasai bangsa jin. Nabi
Sulaiman juga mempunyai tentara jin. Nabi Muhammad juga pernah menangkap
jin dan mencekiknya karena mengganggu salat. (H.R. Bukhari Muslim).
Demikian
juga banyak kisah dan riwayat yang menceritakan kerjasama manusia
dengan jin. Menurut Dumairi dalam kitan "al-Hayawan al-Kubra" Jin
didefinisikan sebagai mahluk halus yang mampu merubah dirinya dengan
berbagai rupa, mempunyai akal dan pemahaman, mampu melakukan pekerjaan
berat". Jin merupakan mahluk yang benar-benar ada, seperti ditegaskan
oleh al-Qur'an, khususnya dalam surah al-Jin, dan kisah nabi Sulaiman
yang memindahkan istana Bilqis dengan pertolongan Ifrit.
Beberapa
hadist sahih juga menjelaskan keberadaan jin. Mereka ini terbagi dalam
berbagai kelompok. Dalam hadist riwayat Abi Tsa'labah al-Khushani
Rasulullah s.a.w. menjelaskan bahwa "Jin ada tiga kelompok, ada yang
mempunyai sayap dan bisa terbang, ada yang menyerupai ular, dan ada yang
bisa berjalan dan bergerak (seperti manusia).(H.R. Tabrani dgn sanad
Hasan, Hakim juga mengatakan riwayat ini sahih).
Riwayat ABu
Darda' Rasullah bersabda "Allah menciptakan jin dalam tiga golongan,
pertama sejenis ular dan kalajengking dan hewan melata bumi, golongan
kedua seperti angin di angkasa dan golongan ketiga seperti manusia
mereka mendapatkan pahala dan hukuman" (H.R. Ibnu Abi Dunya).
Terkadang jin juga mencederai manusia, seperti dalam hadist Muslim
"Rasulullah melarang anak kaecil keluar setelah maghrib sampai Isya',
karena pada saat itu Syetan (jin) banyak berkelairan". Dalam riwayat Abu
Lubabah bahwa Rasulullah melarang membunuh ular yang masuk ke dalam
rumah, kecuali yang tumpul ekornya dan yang ada dua nokath putih di atas
tubuhnya, karena ini yang menyebabkan mata buta dan menyebabkan
keguguran wanita hamil. (H.R. Bukhari Muslim).
Terkadang juga
mencuri ,seperti yang pernah terjadi pada zaman sahabat, Abu Hurairah
memergoki mereka menyerupai pencuri yang ingin mencuri harta zakat dan
sadaqah, ketika diberitahukan kepada Rasulullah s.a.w. beliau mengatakan
itu jin. Manusia juga bisa berkomunikasi dengan jin, seperti dalam
berapa hadist sahih Rasulullah berbicara kepada jin pergi bersama jin
dan membacakan kepada mereka ayat-ayat al-Qur'an, lalu mereka meminta
bekal, kemudian Rasulullah memberitahu mereka untuk mengambil tulang
(dari hewan yang disembelih dangan menyebut nama Allah) dan kotoran
hewan, maka Rasulullah melarang ber istinja' dengan tulang dan kotoran
hewan yang kering, karena keduanya makanan saudara kita" (H.R. Muslim
dan Tirmidzi).
0 komentar:
Post a Comment